Kamu sudah punya website bisnis, tapi kok pengunjungnya sepi? Atau mungkin traffic sudah mulai masuk, tapi tidak ada yang membeli?
Jangan buru-buru menyalahkan algoritma Google atau pesaing yang lebih besar. Bisa jadi, ada kesalahan dalam pembuatan website Kamu yang membuat calon pelanggan enggan berinteraksi lebih jauh.
Membangun website bisnis bukan sekadar memasang logo, menulis beberapa paragraf, lalu berharap orang-orang datang dengan sendirinya. Faktanya, ada banyak elemen yang harus diperhatikan agar website benar-benar bisa berfungsi optimal.
Dalam artikel ini, saya akan membahas kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan pemilik bisnis saat membuat website—dan yang lebih penting, bagaimana cara menghindarinya. Pastikan Kamu tidak melewatkan satu pun poin, karena bisa jadi salah satu kesalahan ini adalah penyebab kenapa website Kamu belum menghasilkan konversi maksimal.
.jpg)
Mengapa Website Bisnis Itu Harus Dibangun dengan Benar?
Website bukan hanya alat digital yang eksis begitu saja di internet. Kalau dikelola dengan baik, website bisa menjadi mesin pemasaran yang bekerja 24/7, menarik pelanggan potensial, hingga meningkatkan penjualan tanpa henti.
Tapi banyak pemilik bisnis yang terjebak dalam kesalahan ini:
Menganggap website sebagai formalitas.
"Yang penting punya dulu, urusan nanti gampang." Akibatnya, mereka membuat website seadanya tanpa strategi yang jelas.
Tidak memahami peran website dalam bisnis.
Website bukan hanya brosur digital, tapi juga bisa menjadi tempat edukasi pelanggan, membangun kredibilitas, hingga mengumpulkan data prospek.
Fokus hanya pada desain, bukan fungsionalitas.
Website yang indah tapi membingungkan hanya akan membuat pengunjung frustasi dan pergi tanpa melakukan tindakan apa pun.
Karena itu, membangun website bisnis bukan sekadar soal estetika, tapi juga tentang pengalaman pengguna (UX), kecepatan loading, navigasi, serta strategi pemasaran digital yang terintegrasi.
Sekarang, mari kita lihat kesalahan umum yang sering terjadi dan bagaimana cara menghindarinya.
Kesalahan Umum dalam Pembuatan Website Bisnis
1. Loading Website yang Terlalu Lama
Tahukah Kamu bahwa 53% pengunjung akan meninggalkan website jika loading-nya lebih dari 3 detik?
Di dunia digital yang serba cepat ini, orang tidak punya kesabaran untuk menunggu halaman terbuka. Jika website bisnis Kamu lambat, mereka akan langsung pergi ke kompetitor.
Bagaimana cara memperbaikinya?
- Gunakan hosting yang berkualitas—jangan tergiur yang paling murah.
- Optimalkan gambar dengan format WebP atau kompres menggunakan TinyPNG.
- Aktifkan caching dan kompres file CSS/JavaScript agar loading lebih cepat.
- Gunakan CDN (Content Delivery Network) untuk mempercepat loading di berbagai lokasi geografis.
Cek kecepatan website Kamu di Google PageSpeed Insights dan lakukan perbaikan yang disarankan.
2. Desain Website yang Tidak Profesional
Kesan pertama sangat menentukan. Kalau website bisnis Kamu terlihat seperti proyek tugas kuliah tahun 2005, jangan harap pelanggan percaya dengan brand Kamu.
Beberapa kesalahan desain yang sering terjadi:
- Terlalu ramai: Warna mencolok, font berbeda-beda, dan elemen yang saling bertabrakan.
- Navigasi membingungkan: Pengunjung kesulitan mencari informasi yang mereka butuhkan.
- Terlalu banyak teks tanpa struktur yang jelas: Membuat pengunjung cepat bosan.
Solusi:
- Gunakan desain minimalis yang bersih dan profesional.
- Pastikan ada hirarki visual yang jelas—headline besar, subjudul jelas, dan paragraf mudah dibaca.
- Pastikan desain responsif (bisa menyesuaikan tampilan di semua perangkat).
3. Tidak Mobile-Friendly
Saat ini, lebih dari 50% traffic internet berasal dari perangkat mobile. Jika website Kamu tidak bisa diakses dengan baik di smartphone, berarti Kamu sedang kehilangan setengah dari potensi pelanggan.
Cara mengatasinya:
- Gunakan desain responsif agar tampilan menyesuaikan layar.
- Pastikan font cukup besar dan tombol mudah diklik di layar sentuh.
- Hindari elemen pop-up yang terlalu besar dan sulit ditutup di perangkat mobile.
Cek apakah website Kamu mobile-friendly dengan Google Mobile-Friendly Test.
4. Tidak Ada Call-to-Action (CTA) yang Jelas
Apa yang Kamu ingin pengunjung lakukan setelah masuk ke website Kamu? Jika tidak ada arahan yang jelas, mereka hanya akan melihat-lihat lalu pergi.
CTA (Call-to-Action) adalah tombol atau teks yang mengajak pengunjung melakukan tindakan, seperti:
- "Daftar Sekarang"
- "Dapatkan Penawaran Gratis"
- "Hubungi Kami untuk Konsultasi"
Cara mengoptimalkan CTA:
- Gunakan warna yang kontras agar tombol mudah terlihat.
- Gunakan kata-kata yang mengundang aksi dan manfaat langsung.
- Letakkan CTA di beberapa tempat strategis: header, akhir artikel, dan pop-up exit intent.
5. SEO yang Buruk (Atau Tidak Ada SEO Sama Sekali)
Website yang bagus tapi tidak dioptimasi untuk mesin pencari sama seperti membuka toko di gang sempit yang tidak pernah dilalui orang.
Kesalahan umum dalam SEO website bisnis:
- Tidak menggunakan kata kunci yang relevan dalam judul dan konten.
- Tidak mengoptimalkan meta deskripsi dan tag heading.
- Struktur URL berantakan dan sulit dibaca.
- Tidak memiliki blog atau konten yang mendukung SEO.
Solusi:
- Gunakan kata kunci yang tepat di dalam konten, tapi jangan berlebihan (hindari keyword stuffing).
- Pastikan judul, meta deskripsi, dan heading dioptimalkan untuk SEO.
- Buat konten berkualitas yang menjawab pertanyaan audiens Kamu.
Website yang SEO-friendly akan membantu Kamu mendapatkan traffic organik tanpa perlu mengandalkan iklan terus-menerus. Maka kamu perlu mengetahui cara mendesain website yang SEO-Friendly
Mungkin saat ini website bisnis Kamu sudah berjalan, tapi apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya?
Kalau masih ada salah satu kesalahan di atas, jangan khawatir—Kamu bisa mulai memperbaikinya sekarang juga.
- Cek kecepatan website dan optimalkan loading.
- Perbaiki desain agar lebih profesional dan nyaman digunakan.
- Pastikan website mobile-friendly.
- Gunakan CTA yang jelas dan persuasif.
- Optimalkan SEO agar website lebih mudah ditemukan di Google.
Jika Kamu ingin panduan yang lebih detail simak cara membuat website bisnis yang benar-benar menghasilkan.
Jangan biarkan website Kamu hanya menjadi pajangan digital. Saatnya mengubahnya menjadi mesin konversi yang bekerja tanpa henti untuk bisnis Kamu!