Ternak keong mungkin terdengar tidak biasa, tetapi jangan salah—usaha ini bisa jadi tambang emas jika dikelola dengan benar. Keong bukan hanya sekadar hewan berlendir yang sering dianggap hama. Di balik cangkangnya, tersimpan peluang bisnis yang besar, mulai dari pasar kuliner, pakan ternak, hingga industri kosmetik dan kerajinan.
Banyak orang mengira beternak keong itu mudah: cukup taruh keong di kolam, beri makan, lalu panen. Padahal, salah pilih jenis keong bisa membuat usaha Kamu gagal sejak awal. Tidak semua keong bisa dibudidayakan, dan setiap jenis punya keunggulan serta tantangannya sendiri.
Di artikel ini, saya akan membahas jenis-jenis keong terbaik untuk dibudidayakan, bagaimana cara memilihnya, serta faktor-faktor penting yang perlu Kamu perhatikan sebelum memulai usaha ternak keong.

Mengapa Ternak Keong?
Sebelum masuk ke jenis-jenis keong yang bisa dibudidayakan, Kamu mungkin bertanya: "Kenapa harus ternak keong?"
- Permintaan pasar tinggi – Keong banyak dikonsumsi di berbagai daerah dan juga digunakan sebagai pakan ternak.
- Perawatan mudah – Dibanding ternak ikan atau unggas, keong lebih tahan terhadap penyakit dan tidak memerlukan perawatan intensif.
- Modal kecil, untung besar – Dengan lahan sederhana dan biaya pakan yang murah, ternak keong bisa menghasilkan keuntungan yang menjanjikan.
- Cepat berkembang biak – Keong memiliki siklus reproduksi yang tinggi, sehingga Kamu bisa panen lebih cepat dibanding ternak lain.
Tapi tentu saja, semua keuntungan ini hanya bisa Kamu rasakan jika memilih jenis keong yang tepat. Jadi, mari kita bahas keong mana saja yang paling cocok untuk dibudidayakan!
Jenis-Jenis Keong untuk Dibudidayakan
1. Keong Sawah (Pila ampullacea)
Keong sawah adalah salah satu jenis keong yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Banyak warung makan yang menjual sate keong, rica-rica keong, hingga oseng-oseng keong.
Keuntungan budidaya keong sawah:
- Permintaan tinggi, terutama dari pedagang kuliner.
- Bisa dibudidayakan di kolam atau sawah yang tergenang air.
- Pakan alami mudah ditemukan, seperti lumut dan dedaunan.
Tantangan budidaya keong sawah:
- Butuh lingkungan yang bersih dan stabil agar pertumbuhannya optimal.
- Perlu kontrol populasi agar tidak berkembang biak terlalu cepat.
Jika Kamu ingin masuk ke bisnis kuliner keong, keong sawah adalah pilihan terbaik!
2. Keong Mas (Pomacea canaliculata)
Keong mas sering dianggap hama oleh petani padi, tetapi bagi peternak keong, ini adalah peluang besar. Keong mas memiliki nilai jual tinggi karena sering digunakan sebagai pakan ikan dan unggas.
Keuntungan budidaya keong mas:
- Tumbuh cepat dan berkembang biak dengan mudah.
- Pasar luas, terutama untuk pakan ikan dan unggas.
- Bisa dimanfaatkan dalam industri kosmetik dan farmasi.
Tantangan budidaya keong mas:
- Keong mas adalah spesies invasif yang bisa merusak ekosistem jika tidak dikendalikan.
- Perlu pengelolaan yang baik agar tidak berlebihan dan menjadi hama.
Keong mas sangat cocok bagi Kamu yang ingin ternak dalam skala besar untuk memasok pasar pakan ternak!
3. Keong Turbo (Turbo spp.)
Keong turbo banyak diburu oleh restoran seafood karena rasanya yang lezat. Selain itu, cangkangnya yang unik juga banyak digunakan dalam industri kerajinan.
Keuntungan budidaya keong turbo:
- Harga jual tinggi, terutama untuk pasar ekspor.
- Cocok untuk daerah pesisir dengan air laut bersih.
- Permintaan tinggi di restoran seafood dan industri dekorasi.
Tantangan budidaya keong turbo:
- Butuh sistem pemeliharaan lebih kompleks dibanding keong air tawar.
- Pertumbuhannya lebih lambat dibanding jenis keong lainnya.
Jika Kamu berada di daerah pesisir dan ingin bisnis seafood premium, keong turbo bisa jadi pilihan yang menguntungkan!
4. Keong Gonggong (Laevistrombus canarium)
Keong gonggong adalah makanan khas Kepulauan Riau. Banyak wisatawan yang mencari kuliner ini saat berkunjung ke Batam dan sekitarnya.
Keuntungan budidaya keong gonggong:
- Harga jual tinggi di daerah wisata kuliner.
- Mudah dibudidayakan di tambak air laut.
- Tahan terhadap perubahan lingkungan.
Tantangan budidaya keong gonggong:
- Membutuhkan akses ke perairan laut yang stabil.
- Pertumbuhannya tidak secepat keong mas atau keong sawah.
Jika Kamu ingin membangun usaha kuliner berbasis keong, keong gonggong bisa jadi pilihan terbaik!
5. Keong Matahari (Tectus pyramis)
Keong matahari lebih dikenal karena cangkangnya yang indah dan bernilai tinggi di industri kerajinan.
Keuntungan budidaya keong matahari:
- Bisa dijual sebagai bahan dekorasi dan perhiasan.
- Pasar ekspor cukup besar.
- Bisa dibudidayakan di tambak atau jaring apung.
Tantangan budidaya keong matahari:
- Perlu ekosistem yang menyerupai habitat aslinya (terumbu karang atau pasir laut).
- Pasar lokal masih terbatas untuk konsumsi.
Jika Kamu ingin bisnis yang menggabungkan hasil laut dan seni, keong matahari adalah pilihan menarik!
6. Keong Murbei (Viviparidae sp.)
Keong murbei sering digunakan sebagai pakan ikan karena kandungan proteinnya yang tinggi.
Keuntungan budidaya keong murbei:
- Bisa dibudidayakan di kolam air tawar tanpa banyak perawatan.
- Bisa dimanfaatkan sebagai pakan ikan lele, nila, atau belut.
- Tahan terhadap kondisi lingkungan yang beragam.
Tantangan budidaya keong murbei:
- Harga jual tidak setinggi keong konsumsi lainnya.
- Perlu jumlah yang banyak untuk mendapatkan keuntungan besar.
Jika Kamu mencari keong sebagai pakan alternatif untuk ikan, keong murbei bisa menjadi pilihan ekonomis!
Mana Jenis Keong yang Cocok?
Setelah membaca panduan ini, Kamu mungkin bertanya-tanya, “Jenis keong mana yang paling cocok untuk saya?”
- Jika ingin bisnis kuliner: Keong sawah atau keong gonggong.
- Jika ingin ternak keong untuk pakan ternak: Keong mas atau keong murbei.
- Jika ingin bisnis ekspor: Keong turbo atau keong matahari.
Beternak keong bukan hanya soal menaruh keong di kolam dan menunggu mereka berkembang biak. Kamu perlu strategi yang tepat, pemilihan jenis yang sesuai, serta pemasaran yang baik agar bisnis ini bisa sukses. Jika kamu masih awam dalam usaha ini, kamu bisa baca panduan beternak keong untuk pemula.