Twitter lagi panas. Kali ini, bukan karena drama seleb atau perseteruan fans K-Pop, tapi karena penundaan pengangkatan CPNS 2024. Para calon ASN yang sudah menata masa depan mulai bertanya-tanya: “Jadi saya kerja atau enggak, nih?”
Penundaan Pengangkatan CPNS 2024
Pemerintah, melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), baru saja mengumumkan bahwa pengangkatan CPNS diundur hingga 1 Oktober 2025. PPPK juga kena imbasnya, baru akan diangkat serentak pada 1 Maret 2026.

Keputusan ini resmi tertuang dalam surat KemenPANRB nomor: B/1043/M.SM.01.00/2025, tertanggal 7 Maret 2025. Jadi, buat yang sudah membayangkan pakai seragam dan ngopi santai di kantor baru tahun ini, mohon ditahan dulu.
Bagi sebagian orang, keputusan ini mungkin tak lebih dari sekadar berita birokrasi biasa. Tapi bagi para calon ASN yang sudah berjuang melewati serangkaian ujian CPNS yang panjang dan penuh tekanan, ini bukan sekadar kabar biasa. Ini adalah penundaan yang datang setelah ribuan lembar latihan soal, malam-malam panjang belajar, dan—tentu saja—doa tak putus-putus dari keluarga.
Para Calon ASN: Antara Kecewa dan Pasrah
Netizen, terutama yang sudah lulus seleksi, langsung membanjiri Twitter dengan kekecewaan. Tagar #CPNS dan #PPPK langsung naik daun. Banyak yang curhat, mulai dari yang sudah resign dari kerjaan lama, sampai yang sudah pindah kota demi pekerjaan impian.
Kasian tuh beneran yang udah resign eh taunya diundur setahun apa ga nyesss 😭
— Nge (@wtrmlnxy) March 7, 2025
tulis seorang pengguna Twitter dengan nada yang jelas-jelas sangat nyesss.
Sebagian yang lain memilih jalur satir.
Udah fix, selamat bertahan hidup sampe tahun 2026 ya, benar benar dzalim, perekrutan CPNS paling gak jelas sepanjang sejarah. pic.twitter.com/gGaxyJjqNx
— Pandaaa🐼 (@bobbamangga) March 7, 2025
cuit seorang netizen. Entah harus tertawa atau menangis.
Bahkan ada yang lebih ekstrem: melakukan gerakan penolakan penundaan pengangkatan CPNS di DPR RI, Menpan RB dan Istana Negara.
Akan ada aksi tolak penundaan pengangkatan CPNS/PPPK TA 2024
— ahaf (@ape_mezzala) March 7, 2025
Akankah bisa terwujud? @barengwarga#TOLAKKEBIJAKANTMTSERENTAK #tolaktmtserentak #SAVECASN2024#IndonesiaGelapJilid2 pic.twitter.com/Z8uw7y3bv5
jadi ngeri gini bro.
Namun, di tengah gelombang kekecewaan, ada juga yang mencoba mengambil sisi positif.
"Mungkin ini waktu tambahan buat kita meningkatkan skill. Yang belum belajar bahasa asing, ayo mulai. Yang belum punya sertifikasi tambahan, ini saatnya,"
kata seorang netizen yang mencoba berpikir optimis. Walaupun, tetap saja, mayoritas lebih memilih mengutuk keadaan daripada mencari hikmah.
Pemerintah Berkilah, Publik Mencela: Drama Penundaan Makin Membara
Setelah gelombang protes di media sosial, pemerintah akhirnya mencoba memberikan klarifikasi lebih lanjut. Melalui konferensi pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube KemenPANRB, seorang juru bicara menjelaskan bahwa penundaan ini "demi kebaikan bersama."
"Kami memahami kekecewaan para calon ASN," ujarnya dengan nada prihatin yang—menurut netizen—terdengar sangat tidak prihatin.
"Namun, penundaan ini diperlukan untuk memastikan semua proses berjalan sesuai rencana dan tidak ada yang dirugikan di kemudian hari."
Sontak, kolom komentar langsung dipenuhi dengan hujatan. "Kebaikan bersama apanya? Yang ada kami yang rugi!" tulis seorang netizen. "Mending jujur aja kalau emang anggaran lagi seret," timpal yang lain.
Bahkan, ada yang membuat parodi video konferensi pers tersebut dengan menambahkan efek suara tangisan bayi dan musik latar sendu. "Biar lebih dramatis," tulis pembuat video dalam keterangan unggahannya.
Alasan Penundaan: Benarkah Penataan Ulang?
Pemerintah menyebutkan bahwa penundaan ini bagian dari "penataan dan tindak lanjut kesepakatan pemerintah dengan DPR pada rapat dengar pendapat (RDP) Komisi II." Dalam bahasa lain, ini semacam "tunggu sebentar, masih diatur, ya." Masalahnya, sudah banyak yang terlanjur pasang harapan tinggi.
Spekulasi pun bermunculan. Ada yang menduga soal anggaran. Ada yang bilang ini bagian dari transisi pemerintahan pasca pemilu. Yang jelas, bagi calon ASN yang sudah terlanjur merancang hidup dengan gaji PNS, penundaan ini bikin perut makin keroncongan.
Beberapa analis kebijakan pun mulai bersuara. "Penataan ulang itu penting, tapi harus ada kepastian hukum dan komunikasi yang baik dengan masyarakat," ujar seorang pengamat politik dalam wawancara televisi. "Kalau seperti ini, yang terjadi justru kebingungan massal."
Di sisi lain, ada juga pihak yang berpendapat bahwa ini bisa jadi bagian dari strategi penyesuaian jumlah ASN dengan kebutuhan riil di lapangan. "Jangan sampai kita mengangkat terlalu banyak ASN tanpa mempertimbangkan efisiensi anggaran negara," ujar seorang ekonom.
Tapi apakah alasan ini cukup memuaskan bagi para calon ASN yang sudah bertaruh masa depannya? Tentu saja tidak.
Muncul Teori Konspirasi: Ada Udang di Balik Penundaan?
Di tengah ketidakjelasan ini, berbagai teori konspirasi mulai bermunculan. Ada yang menduga bahwa penundaan ini sengaja dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi para "orang dalam" agar bisa lolos seleksi di tahun berikutnya. Ada juga yang berpendapat bahwa ini adalah cara pemerintah untuk menekan anggaran negara tanpa harus membatalkan rekrutmen CPNS secara terbuka.
Tentu saja, semua ini hanya spekulasi tanpa bukti yang jelas. Tapi, dalam situasi seperti ini, rumor dan teori konspirasi memang lebih menarik daripada penjelasan resmi yang membosankan.
Serikat Pekerja Angkat Bicara: Ini Pelanggaran Hak!
Beberapa serikat pekerja pun ikut angkat bicara menanggapi penundaan ini. Mereka mengecam tindakan pemerintah yang dianggap tidak menghargai hak-hak para calon ASN.
"Ini jelas pelanggaran hak! Mereka sudah lulus seleksi, seharusnya segera diangkat dan diberikan kepastian," ujar seorang perwakilan serikat pekerja dalam pernyataan persnya. "Kami akan mengadvokasi kasus ini sampai tuntas."
Namun, di sisi lain, ada juga serikat pekerja yang memilih sikap lebih moderat. "Kami memahami bahwa pemerintah punya pertimbangan sendiri," kata seorang pengurus serikat. "Tapi, kami berharap pemerintah bisa memberikan kompensasi yang layak bagi para calon ASN yang terdampak penundaan ini."
Dampak: Lebih dari Sekadar Menunggu
Penundaan ini bukan cuma soal sabar atau enggak sabar. Ini juga soal dampak finansial dan psikologis.
- Kerugian Finansial: Banyak yang sudah keluar dari pekerjaan lama demi CPNS. Sementara itu, uang tabungan makin tipis karena harus bertahan setahun lebih lama tanpa penghasilan tetap.
- Efek Psikologis: Bayangkan sudah diterima kerja, tapi nggak boleh mulai kerja sampai tahun depan. Rasanya seperti pesanan di restoran yang tak kunjung datang.
- Ketidakpastian: Apakah ada jaminan tak akan ditunda lagi? Kalau sampai ada pengumuman baru di 2025 yang berbunyi “maaf, ditunda lagi,” mungkin akan ada demo besar-besaran—minimal di media sosial.
Selain itu, penundaan ini juga berpotensi membuat kepercayaan publik terhadap sistem rekrutmen ASN menurun. "Kalau tahun ini bisa ditunda, siapa yang bisa jamin ke depan nggak ada kejadian serupa?" tanya seorang netizen.
Sementara itu, bagi perusahaan swasta, ini bisa jadi angin segar. Banyak tenaga kerja potensial yang awalnya berniat pindah ke sektor pemerintahan kini kembali melirik peluang di dunia korporat. "Kami menerima banyak pelamar baru sejak kabar penundaan ini diumumkan," ujar HRD salah satu perusahaan besar di Jakarta.
Kompensasi? Apa Itu?
Berbicara soal kompensasi, hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai hal tersebut. Pemerintah seolah-olah menutup mata dan telinga terhadap tuntutan para calon ASN yang merasa dirugikan.
CPNS dan PPPK juga punya hak-hak sebagaimana pekerja lainnya. Mundur tidak masalah, tapi waktu mundur penghasilan kami dari mana? Banyak yang sudah resign, freshgrad malah tambah lama lagi menganggurnya. Kompensasi apa yang kami dapatkan?#SAVECASN2024 #TOLAKKEBIJAKANTMTSERENTAK pic.twitter.com/iY4U0ZaJev
— Blogger Nganggur (@muhamadqli) March 8, 2025
Beberapa calon ASN bahkan sudah mulai membuat proposal pengajuan dana talangan ke bank. "Siapa tahu ada bank yang mau kasih pinjaman tanpa jaminan," ujar seorang calon ASN dengan nada putus asa.
Pesan Sponsor: Tetap Semangat, Jangan Menyerah!
Di tengah semua kekacauan ini, ada satu pesan yang terus digaungkan oleh para motivator dan influencer di media sosial: "Tetap semangat, jangan menyerah!"
"Penundaan ini memang berat, tapi jangan biarkan ini menghancurkan impianmu," ujar seorang motivator dalam video yang viral di TikTok. "Anggap saja ini sebagai ujian kesabaran. Siapa tahu, setelah lulus ujian ini, kamu akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik lagi."
Tentu saja, pesan-pesan seperti ini terdengar klise dan kurang relevan bagi para calon ASN yang sedang berjuang untuk bertahan hidup. Tapi, setidaknya, ini bisa menjadi sedikit penyemangat di tengah badai ketidakpastian.
The Power of Kepepet: Lahirnya Inovasi dari Penundaan
Di sisi lain, penundaan ini juga memicu lahirnya berbagai inovasi kreatif dari para calon ASN. Ada yang membuka bisnis kuliner, ada yang menjadi freelancer, ada juga yang membuat platform pelatihan online untuk persiapan CPNS tahun berikutnya.
"Daripada nganggur, mending manfaatin waktu buat cari penghasilan tambahan," ujar seorang calon ASN yang sukses membuka usaha warung kopi di depan rumahnya. "Siapa tahu, bisnis ini malah lebih sukses daripada jadi PNS."
Mungkin, inilah hikmah tersembunyi dari penundaan ini. Bahwa dalam situasi yang sulit, manusia selalu punya kemampuan untuk beradaptasi dan menciptakan peluang baru.
CPNS: Cinta Paling Ngenes Se-Indonesia
Pada akhirnya, nasib para CPNS 2024 memang bisa dibilang ngenes. Mereka sudah berjuang keras untuk meraih impian, tapi malah harus menghadapi kenyataan pahit yang tak terduga.
"CPNS itu kayak cinta. Sudah dikejar-kejar, eh malah digantung," cuit seorang netizen. "Mungkin pemerintah sengaja bikin kita baper biar makin cinta sama negara."
Namun, di balik semua keluh kesah dan kekecewaan ini, ada satu hal yang pasti: semangat untuk menjadi abdi negara tidak akan pernah padam. Karena, bagi sebagian orang, menjadi PNS bukan hanya soal pekerjaan, tapi juga soal panggilan jiwa.
Harap Bersabar, Ini Ujian (atau Mungkin Cobaan?)
Nasib CPNS 2024 kini seperti film bersambung yang ending-nya masih buram. Pemerintah sudah memutuskan, dan rakyat—seperti biasa—hanya bisa menunggu sambil membuat meme.
Bagi yang terdampak, tak ada pilihan lain selain cari cara bertahan. Mungkin kembali bekerja di sektor swasta sementara? Atau jadi content creator yang membahas keresahan ini? Yang jelas, kalau ada lowongan untuk posisi "tukang nunggu", para calon ASN pasti sudah jadi senior di bidangnya.
Yang bisa dilakukan sekarang adalah tetap berusaha. Jika tahun ini gagal masuk ASN, mungkin tahun depan ada kesempatan lebih baik. Atau, kalau sudah terlalu lelah menunggu, mungkin ini saatnya mempertimbangkan jalur lain yang lebih menjanjikan. Toh, di dunia ini ada banyak cara untuk sukses—tak hanya lewat jalur PNS.